mahasiswa aktif


Antara Dosen dan Mahasiswa

 

Interaksi antara dosen dengan mahasiswa didalam kelas yang seharusnya menjadi lahan untuk menyampaikan ilmu oleh dosen dan diterima mahasiswa, belum sepenuhnya bisa dikatakan sesuai dengan yang diharapkan. Jika yang diharapkan adalah interaksi tersebut bisa dijadikan lahan untuk saling berperan aktif, seperti misalnya dosen menyampaikan perkuliahan, kemudian mahasiswa aktif bertanya ketika belum faham atau menyampaikan pendapatnya, hal tersebut ternyata belum sepenuhnya seperti yang diharapkan. Karena kenyataan yang terjadi di lapangan adalah transfer ilmu oleh dosen layaknya kicauan burung di pagi hari saja, tidak ada perhatian yang diberikan mahasiswa. Bahkan, mahasiswa sibuk dengan aktifitas-aktifitas yang tidak etis jika dilakukan pada saat kuliah. Begitu juga mahasiswanya, ketika diberi tawaran untuk bertanya atau menyampaikan pendapat oleh dosen, mereka hanya terdiam seribu bahasa, jarang sekali ada mahasiswa yang tergugah hatinya untuk bertanya atau menyampaikan pendapatnya. Jika didalam kelas saja sikap mereka seperti itu, bagaimana tanggung jawab mereka nanti jika sudah lulus dan terjun langsung ke masyarakat?

Suasana perkuliahan seringkali diwarnai dengan aktifitas-aktifitas mahasiswa yang seharusnya tidak dilakukan pada saat dosen menyampaikan materi. Sibuk mengobrol dengan teman sebelah, main-main hape entah sedang sms-an atau sekedar menimang-nimang, bahkan malah ada yang mendengarkan radio atau musik lewat handphone. Jarang sekali mahasiswa memberikan perhatian penuh terhadap dosen yang sedang menyampaikan materi. Materi yang disampaikan oleh dosen hanya sekilas melayang, masuk telinga kanan, keluar telinga kiri. Hal ini mungkin masih memberikan bekas pada mahasisa. Yang lebih parah adalah, jika materi tersebut tidak pernah bisa masuk ke otak mahasiswa, sehingga ilmu yang ditransfer oleh dosen tidak pernah sampai. Akhirnya, suasana perkuliahan hanya sekedar rutinitas belaka, interaksi tersebut hanya ritual yang dijalankan untuk menggugurkan kewajiban. Jangankan mengaplikasikan ilmu yang didapat, untuk menjelaskan materinya saja mereka belum tentu bisa. Ironis….

Kita tidak bisa menyalahkan salah satu pihak saja. Karena dosen dan mahasiswa memiliki pendapatnya masing-masing. Dosen sudah memberikan perannya secara maksimal dan berusaha menciptakan kelas yang nyaman, akan tetapi hal ini belum tentu bisa dirasakan oleh semua mahasiswa. Begitu juga dengan mahasiswa, mereka juga seharusnya memberikan perhatian penuh terhadap apa yang disampaikan oleh dosen agar ilmu yang disampaikan tidak hanya sekedar angin lalu, tapi bisa diserap dan diterapkan. Alangkah baiknya jika mahasiswa bersikap tenang dan memperhatikan saat dosen menyampaikan perkuliahan. jika memang mahasiswa tersebut tidak nyaman dengan suasana perkuliahan, mereka bisa menahannya dengan sabar sebentar. Karena dengan sikap menghormati dosen tersebut menunjukkan bahwa mereka adalah orang yang berintelektual.

Etika yang baik harus ditunjukkan didalam perkuliahan agar proses perkulihan tidak sia-sia. dosen memberikan pengetahuannya dengan baik, sehingga mahasiswa bisa nyaman dalam mengikuti perkuliahan. Mahasiswa juga harus menunjukkan sikap sugguh-sungguh menuntut ilmu, tidak sekedar rutinitas atau hanya tuntutan mengisi presensi. Jangan sampai gelar mahasiswa yang disandang hanya tinggal gelar saja, karena sikap yang ditunjukkan tidak berbeda jauh dengan siswa tingkat bawah yang masih suka gaduh didalam kelas. Karena sikap seseorang itu menunjukkan kedewasaan orang tersebut.

Sumber : UMY, 2010

By muecliisonagirl

Mahasiswa Aktif dan Kreatif


Mahasiswa Aktif dan Kreatif

by Zippy on Wednesday, June 1st 2011     90 Comments

“Cari kerja di jaman sekarang ini susah mas, apalagi kayak saya yang sebatas lulusan SMP. Ijazahnya udah nggak laku! Hehehe… :D, ucap salah seorang tukang bakso yang sering mangkal di dekat kampus. Saat itu juga gue pun berpikir sejenak, apa yang dikatakan pedagang bakso tersebut memang ada benarnya juga. Gue yang nantinya akan mendapat embel-embel gelar S1 pun (amin) belum tentu langsung mendapat pekerjaan. Ijazah kuliah tidak 100% menjadi jaminan bahwa gue akan mendapatkan suatu pekerjaan. Bayangkan saja, saat ini ada jutaan sarjana lulusan perguruan tinggi di Indonesia yang masih nggangur! :(

Nah, untuk itu diperlukan ide dan kreativitas mahasiswa untuk dapat mengembangkan minatnya di bidang kewirausahaan. Mahasiswa kini dituntut untuk dapat menciptakan suatu peluang usaha, bukan lagi untuk menunggu peluang pekerjaan. Hal tersebutlah yang ditanamkan kepada mahasiswa/i di kampus gue pada mata kuliah Kewirausahaan yang sempat dilakukan beberapa waktu yang lalu. Selama 2 kali pertemuan dalam 2 minggu, mahasiswa dibekali dengan berbagai pedoman dan strategi dalam menciptakan suatu peluang usaha. Selebihnya, mahasiswa dituntut untuk mampu mempraktekannya dalam bentuk nyata.

Jujur, ini adalah pengalaman pertama gue dalam berwirausaha. Hasilnya tidak semudah dengan apa yang gue bayangkan sebelumnya. Dalam berwirausaha, benar-benar dituntut kesabaran, keuletan dan ketekunan dalam menjalankannya. Mulai dari produk yang diciptakan hingga cara pemasarannya pun perlu diperhatikan dengan seksama. Jika salah, yang ada malah bisa gulung tikar. :D

Pada awal pelaksanaan, gue dan kelompok memilih untuk menjual aneka gorengan (bakwan, pisang goreng, betatas dan singkong goreng – kue merakyat :D ), pudding, es sirup dan Pop Ice. Seluruh produk tersebut kita pasarkan di lingkungan kampus selama 4 hari berturut-turut. Keuntungan yang diperoleh lumayan besar lho, yakni 2 kali dari harga produksi. :D

Bazar KWU USTJ
Bazar KWU dengan 22 stan berbeda!

Cafe Maknyos!
Café TEGA (Tenda Gaul) :mrgreen:

Ayoo..dibeli!
Penjual Amatiran :D

Namun, pada saat bazar yang dilaksanakan pada hari Selasa kemarin, gue dan kelompok gue beralih untuk menjual Burger, Pisang Chrispy, Saraba, dan Pop Ice. Hal tersebut dilakukan agar memiliki daya saing yang tinggi dengan kelompok lainnya. Maklum saja, masih ada 21 kelompok lainnya yang juga membuka stan pada bazar tersebut :D . Jadi ya harus jeli dalam melihat kondisi pasar :D . Oh..ya, selama mata kuliah Kewirausahaan ini seluruh pesertanya wajib mengenakan baju batik! Indonesia bangeeet! :)

BATIK - Asli Indonesia!
Narsis dulu, jarang-jarang pake BATIK! :P

Tapi terus terang deh, mata kuliah ini ribetnya nggak ketulungan. Selain harus menjual produk yang dihasilkan, mahasiswa juga dituntut untuk membuat laporan dalam bentuk makalah yang berisi tentang latar belakang perusahaan, visi & misi perusahaan, struktur organisasi perusahaan, laba-rugi penjualan, sampai kepada laporan keuangan secara keseluruhan. Rasanya pengen mampus! Apalagi waktunya sangat mepet, hanya diberi tenggak waktu seminggu dalam penyusunan laporan tersebut. Tapi tak apalah, asal hati happy bisa bernarsis ria ya lanjuuut aja. :lol:

http://narzis.net/2011/06/mahasiswa-aktif-dan-kreatif.html

 

By muecliisonagirl

Hello world!


Welcome to WordPress.com. After you read this, you should delete and write your own post, with a new title above. Or hit Add New on the left (of the admin dashboard) to start a fresh post.

Here are some suggestions for your first post.

  1. You can find new ideas for what to blog about by reading the Daily Post.
  2. Add PressThis to your browser. It creates a new blog post for you about any interesting  page you read on the web.
  3. Make some changes to this page, and then hit preview on the right. You can always preview any post or edit it before you share it to the world.
By muecliisonagirl